답변 글쓰기

Squirting adalah Salah Satu Bentuk Ejakulasi Wanita, Berikut Penjelasa…

작성일 24-07-05 20:29

페이지 정보

작성자Chastity 조회 42회 댓글 0건

본문

mcgangbang.jpgHippocrates dan Kama Sutra merujuk hal tersebut sebagai 'air mani' perempuan. Pada abad ke-17, ahli anatomi Belanda Regnier de Graaf menulis sebuah risalah inovatif berjudul Concerning The Generative Organs Of Women, yang menggambarkan cairan dan menghubungkannya ke zona sensitif seksual di dalam vagina yang mirip dengan prostat pria. Namun masih belum jelas berapa banyak dari wanita yang memiliki kecenderungan untuk squirting saat menjalani aktivitas seksual. Keputihan Encer Seperti Air Apakah Tanda Hamil? Mengapa Tidak Langsung Cuci Muka Setelah Terpapar Matahari? Spektrum temuan yang luas ini sebagian disebabkan oleh perbedaan dalam cara studi yang dilakukan dan definisinya. Tetapi, banyak ahli yang memandang ejakulasi dan squirting pada wanita sebagai hal yang sangat berbeda. Dan hal ini adalah topik yang diperdebatkan dengan hangat, yang semakin mendapat perhatian seiring dengan berkembangnya pemahaman masyarakat tentang tubuh wanita. Untuk itu, berikut ini adalah penjelasan selengkapnya mengenai apa itu squirting dalam kacamata medis yang perlu Anda ketahui. Salah satu pertanyaan terbesar seputar squirting adalah apakah cairan misterius yang dihasilkan oleh wanita pada saat sexual intercourse tersebut tak lain dan tak bukan hanyalah cairan urin semata. Dan, penelitian medis tertentu mengisyaratkan bahwa cairan yang dikeluarkan pada saat squirting memang adalah urin. Dalam sebuah studi yang berjudul Nature and Origin of "Squirting" in Female Sexuality pada tahun 2014, sampel wanita diminta untuk pergi ke toilet sebelum melakukan aktivitas seksual dan kemudian melakukan pemindaian ultrasound untuk membuktikan bahwa kandung kemih mereka telah kosong. Lalu, para wanita lantas menerima rangsangan seksual dan setelahnya diberi USG kedua, yang menunjukkan kandung kemih mereka telah terisi ulang secara signifikan. Akhirnya, pemindaian ketiga dilakukan setelah mereka melakukan squirting yang menunjukkan kandung kemih kosong lagi, membuktikan cairan yang mereka keluarkan berasal dari sumber ini dan kemungkinan besar adalah urin. Squirting dikatakan berasal dari kandung kemih, karena tidak ada struktur lain di dalam area anatomi wanita yang mampu menahan cairan sebanyak itu, atau mendorongnya dengan kekuatan sebanyak itu. Saat orgasme, otot-otot mengendur dan membuat sulit menahan kencing, sehingga dikeluarkan melalui uretra. Namun, banyak peneliti lain yang berpikir bahwa menganggap squirting sebagai sebuah fenomena yang sesederhana itu adalah hal yang salah. Ditemukan bahwa urea dan kreatin - unsur kimiawi dari kencing - hanya ada dalam kadar yang sangat rendah. Mereka juga mendeteksi zat tambahan yang biasanya tidak Anda duga ada di genangan air. Salah satunya adalah antigen khusus prostat, atau PSA. Pada pria, PSA diproduksi oleh prostat. Tubuh wanita juga mengandung jaringan prostat, dalam struktur yang dikenal sebagai kelenjar Skene atau kelenjar paraurethral, yang terletak di dinding depan vagina, dan beberapa penelitian menunjukkan jaringan tersebut mengalir melalui saluran ke ujung bawah uretra. Beberapa spesialis sekarang percaya bahwa kelenjar ini memainkan peran penting dalam membantu menghasilkan cairan yang terlepas selama squirting. Berbagai tingkat perkembangan dan ukuran kelenjar ini di antara individu mungkin sebagian menjelaskan mengapa beberapa wanita mengalami ejakulasi dramatis sementara yang lain tidak. Dan, wanita memiliki ketakutan psikologis saat akan melakukan squirting karena tidak ingin terlihat seperti mengompol pada saat berhubungan seksual. Hal ini lantas membuat banyak wanita menahan diri agar tidak melakukan squirting. Padahal, cairan yang keluar saat squirting cenderung bening, tidak kuning, dan tidak memiliki bau atau rasa yang sama seperti urin. Dan banyak juga wanita yang setelah melakukan squirting ternyata masih ingin melakukan buang air kecil. Sehingga, penyamaan cairan squirting dengan cairan urin menjadi suatu hal yang masih diperdebatkan oleh kalangan medis. Beberapa ilmuwan bahkan berhipotesis bahwa cairan ejakulasi pada saat squirting dapat membantu mengeluarkan bakteri berbahaya dari uretra, yang naik ke sana selama aktivitas hubungan seksual. Dan juga squirting dapat membantu mencegah infeksi saluran kemih. Ejakulasi wanita mengacu pada pengeluaran cairan dari uretra wanita selama orgasme atau gairah seksual. Uretra adalah saluran yang membawa urin dari kandung kemih ke luar tubuh. Analisis menunjukkan bahwa cairan tersebut mengandung asam prostat fosfatase (PSA). PSA adalah enzim yang ada dalam air mani pria yang membantu motilitas sperma. Selain itu, ejakulasi wanita biasanya mengandung fruktosa yang merupakan salah satu bentuk gula. Fruktosa juga umumnya ada dalam air mani pria yang bertindak sebagai sumber energi sperma. Para ahli percaya bahwa PSA dan fruktosa yang ada dalam cairan berasal dari kelenjar Skene. Nama lain untuk kelenjar ini termasuk kelenjar paraurethral, duktus Garter, dan prostat wanita. Kelenjar Skene berada di depan, gangbang di dalam dinding vagina dekat G-spot. Peneliti percaya bahwa rangsangan menyebabkan kelenjar tersebut memproduksi PSA dan fruktosa, yang kemudian berpindah ke uretra. Bagi wanita yang belum begitu memahami tentang cara kerja sistem reproduksi selama masa penetrasi pasti akan bertanya-tanya apakah mengalami squirting saat berhubungan seks adalah hal yang lumrah terjadi. Squirting adalah salah satu bentuk ejakulasi wanita dan hal tersebut adalah hal yang normal, namun orang-orang memang tidak terlalu sering membicarakan masalah ini. Menurut International Society for Sexual Medicine, perkiraan berbeda menunjukkan bahwa antara 10 hingga 50% wanita mengalami ejakulasi saat berhubungan seks. Beberapa ahli meyakini bahwa semua wanita mengalami ejakulasi, namun banyak yang tidak menyadarinya. Mungkin saja mereka tidak menyadarinya karena cairan tersebut mengalir mundur ke dalam kandung kemih dan tidak keluar dari tubuh, gangbang mengutip Medical News Today. Yang diketahui adalah pengalaman ejakulasi wanita, termasuk perasaan, pemicu, dan jumlah ejakulasi, sangat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya.